The kisah malam pertama pengantin baru Diaries

عَنْ أَبِى ذَرٍّ أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالُوا لِلنَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- يَا رَسُولَ اللَّهِ ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالأُجُورِ يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّى وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَيَتَصَدَّقُونَ بِفُضُولِ أَمْوَالِهِمْ. قَالَ « أَوَلَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ مَا تَصَّدَّقُونَ إِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلِّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلِّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنْ مُنْكَرٍ صَدَقَةٌ وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ».

Jika pasangan sudah pecah dara sebelum cerita malam pertama, ia berkemungkinan disebabkan oleh aktiviti harian seperti terlalu lasak atau bersukan.

s. di mana suatu waktu datanglah dua orang perempuan dan salah satu perempuan tersebut menggendong seorang bayi. Kedua perempuan tersebut bertemu dengan Nabi Sulaiman a.s. dan meminta keadilan. Dua perempuan tersebut bersikukuh bahwa mereka adalah ibu dari bayi tersebut. Perseteruan pun tak terhindarkan hingga akhirnya Nabi Sulaiman a.s. memberikan solusi cerdik. Baca juga : Hujan Lebat, TPS di Kota Kupang Tergenang Air Nabi Sulaiman a.s. mengatakan bahwa bayi tersebut harus dibelah menjadi dua agar dua perempuan tersebut sama-sama adil. Mendengar keputusan tersebut, perempuan pertama menangis dan langsung mengikhlaskan bayinya agar dimiliki perempuan kedua asalkan bayi tersebut hidup. Sementara perempuan kedua sepakat dengan solusi yang ditawarkan oleh Nabi Sulaiman a.s. Melihat hal itu, Nabi Sulaiman a.s. lantas menyerahkan bayi kepada perempuan pertama dan menyatakan bahwa perempuan pertama click here adalah ibu dari bayi tersebut. Hal ini bukan tanpa alasan, Nabi Sulaiman a.s. melihat rasa keibuan pada perempuan pertama. Wafatnya Nabi Sulaiman a.s.

"Alaa engko ni, lurus betul. Aku bukan cakap pasal tu la, aku cakap pasal ni" Kak Nah mengambil sebiji timun, dan membuat bentuk O di tangannya, dia membuat pergerakan keluar masuk seperti menjolok jolok. 

Ada cairan bening yang keluar dari ujung penisnya yang berkerut karena terangsang. “Aaaahh… terus, sayang… aaah…” racaunya. “Yaah… seperti itu… hhhh…”

Perlahan-lahan Zeti bangin dan menanggalkan butang pijamanya satu persatu. Pandangannya tertunduk. Malu untuk menghadap muka Afiq yang sedang melihatnya. Bajunya dicampak ke lantai> Terdedahlah buah dadanya yang masih berbalut bra lace berwarna hitam.

Ia pun mengurungkan niatnya. Lalu ia melihat lubang hidung dan melakukan kembali seperti yang pertama dan Istrinya pun menjerit kembali.

Pengantin lelaki pun mulai lagi memasukkan ‘penjahatnya’. Rupanya si pengantin perempuan sangat menikmati hubungan asmara yang baru pertama ini ia rasakan. Setiap kali selesai, ia selalu mengatakan bahwa penjahatnya lepas atau melarikan diri keluar dari selnya.

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

Kemudian ia berguling ke samping hingga aku yang berada dibawah kini. Ia melepaskan ciumannya dan meraih daguku, mengecupnya, kemudian terus turun ke bawah, ke arah leherku. Lalu ia mengecupi belahan dadaku sementara kedua tangannya memilin kedua putingku.

Aku cuba mengemut dan kesendatan lubang pukiku agak menyukarkan kerja-kerja mengemut namun suamiku mendesah dan mengerang dan menjerit kecil. Bab aku pula jangan cakaplah. Desah, renggek, raung, jerit dan tangisku, semua bercampur baur bila suamiku terus mempompa dan menujah butuhnya dalam pukiku begitu lama.

Apa yang dikatakan pecah dara adalah sewaktu zakar menjolok masuk kedalam faraj yang akan mengakibatkan selaput dara tersebut terkoyak.

Aku kegelian yang amat sangat. Lubang pukiku berlendir dan lencun. Aku semput nafas dan syahwatku menguasai tubuhku. Setiap kali suamiku merodok butuhnya terasa terperosok farajku ke dalam, dan bila di tariknya pula bibir puki ku mengikut keluar semuanya. Dan ketika itu aku mendapat orgasmeku.

Stres saat malam pertama bisa membuat vagina kering yang berujung pada rasa sakit atau tidak nyaman. Solusinya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *